Kamis, 20 Agustus 2009

Pada suatu hari, ada seorang turis sedang berkunjung ke suatu desa di dampingi pemandu wisata.

Turis : "Ternyata di negara anda sangat ketat sekali ya tuan!!!"
Pemandu wisata: " Ah....bbiasa aja tuan."
Turis : "Kenapa bisa biasa, dari tadi setiap di tepi sungai terdapat pos penjagaan"
Pemandu wisata : " itu sih bukan pos penjagaan, tapi jambaaaaaaaaaaaaan............."
Turis: " Jamban??? what is jamban???"
Pemandu Wisata :" WC mister..."

Kamis, 13 Agustus 2009

PAIJO DAN PAIDI

Paidi yang lagi pusing mikirin kebutuhan rumah tangganya datang ke rumah sahabatnya Paijo. Begini kira-kira pembicaraan mereka.
Paidi : “Kang Paijo, tolong Aku ya …”
Paijo : “Pinjam uang lagi ya ? Yang bulan lalu saja belum kau kembalikan. Makanya kalau punya anak jangan banyak-banyak.
Butuh biaya banyak tahu ?”
Paidi : “Iya tahu kang …, tapi sudah terlanjur anakku 9 … ya mau gimana
lagi ?”
Paijo : “Pakai ini … saya kasih gratis 3, … lain kali beli sendiri ya.”
Kata paijo sambil memberikan 3 bungkus kondom. Saking senangya, Paidi langsung lari pulang sampai lupa berterimakasih.
Paijo jengkel juga karena belum sempat memberitahu bagaimana cara pakainya.
Satu minggu kemudian mereka ketemu lagi. Paidi sudah tidak sabar melaporkan
hasil pemberian Paijo sahabatnya.
Paidi : “Hebat bener Kang, obat yang Kang Paijo kasih saya minggu lalu”
Paijo : “Hebat bagaimana, wong aku belum kasih tahu kamu cara pakainya,
lagian itu bukan obat” sahut Paijo heran.
Paidi : “Begini Kang …, pulang dari sini saya langsung telan itu pemberian
kang Paijo sebelum gituan sama istriku”
Paijo : “Terus apa hebatnya ?” Tanya paijo penasaran.
Paidi : “Esok paginya aku sakit perut dan …”
Paijo : “Ya jelas sakit perut wong itu bukan obat tapi kondom kok ditelan”
Paidi : “Bukan itu kang… tapi setelah digosok minyak sama istri dan
anak-anakku akhirnya aku bisa kentut kang … dan …”
Paijo : “Dan apa hubungannya …” Tanya paijo penasaran.
Paidi : “… dan keluar gelembung seperti balon dari duburku … dan anakku
tertawa terpingkal-pingkal melihat itu … lalu …”
Paijo : “Katamu hebat. Lalu apa ? “
Paidi : “Karena ketawa terpingkal-pingkal ndak bisa berhenti akhirnya anakku
tinggal 3 “
Paijo : “Yang enam kemana ?”
Paidi : “Ketawa terpingkal-pingkal sampai mati”
Paijo : “?????????”

KOMENTAR HERY

Heri adalah seorang pesuruh di sebuah SMA swasta yang cukup terkenal. Suatu siang, Heri melihat kerumunan puluhan murid dan beberapa guru di teras ruangan kelas pelajaran Fisika. Dari suara ributnya, mungkin ada kejadian luar biasa di situ. Heri semula acuh tak acuh, namun akhirnya ia datang mendekat juga karena salah satu guru yang juga wakil kepala sekolah memanggilnya. Setelah diusut, ternyata ada seorang siswa yang sehabis pelajaran olah raga menendang bola yang seharusnya dia bawa ke gudang. Sialnya bola tadi mengenai kaca jendela nako sampai hancur berantakan.
Dasar sekolah swasta yang sudah terbiasa berdemokrasi, tidak heran kalau guru-guru di situ memberikan komentar atas kejadian tadi. Lagi pula ini berhubungan dengan kurikulum baru yang berbasis kompetensi (KBK) dimana para siswa diharapkan tidak hanya tahu teori tapi juga harus tahu keadaan nyata dalam situasi apapun. Berikut ini adalah dialog dari beberapa guru yang ada di situ.

Wakil Kepala Sekolah : “Bagaimana pendapat atau komentar bapak-bapak guru tentang kejadian tadi ?”

Guru Fisika : “Gerakan bola tadi merupakan contoh dari gerak balistik atau gerak peluru.”

Guru Kimia : “Massa kaca sebelum dan sesudah pecah sama.”

Guru Matematika : “Lintasan bola tadi pasti merupakan kurva melengkung parabola.”

Wakil Kepala Sekolah : “Bagus sekali komentarnya. Bagaimana menurut pak Sugih?”

Pak Sugih yang guru ekonomi menjawab : “Untuk mengganti kaca yang pecah perlu biaya Rp.100000 pak.”

Wakil Kepala Sekolah : “Itu tidak masalah, kita bisa minta ke orang tua siswa yang menendang bola tadi. Bagaimana menurut Pak Heri ?”

Heri kaget setengah mati karena tidak menyangka kalau akan dimintai pendapat atau komentar. Tapi untuk menjaga gengsi, lagi pula dia pernah ikut nguping waktu guru-guru ditatar KBK, Paijo memberikan komentar menurut disiplin ilmunya.

Heri : “Kalau ditinjau dari disiplin ilmu saya pak, pecahan kaca tadi… eh… anu… menambah pekerjaan saya tapi tidak menaikkan gaji saya pak!”

Wakil Kepala Sekolah : “Pintar juga pak Paijo, ada musibah malah digunakan kesempatan untuk minta naik gaji.”

ADEGAN APA ITU ???

Eko : “Di atas paha kanan diletakkan pinggangnya, ketiak kanan menjepit pantatnya, tangan kiri memegang lehernya dan jari-jari tangan kanan memainkan sesuatu di depan lobangnya sambil mulutnya mengisap sesuatu. Adegan apa hayo?”

Dwi: “Ah gampang, itu kan adegan pemanasan sebelum bercinta!!…”

Eko : “Salah, itu orang sedang main gitar sambil merokok!”

Dwi : “Benar juga ya…”

Eko : hAhAhA....IyA dOnKZ....

HuMorR_lUwUcHu

MEMASUKKAN BURUNG
Paijo adalah seorang pedagang burung yang sehari-hari jualan burung di sebuah pasar. Suatu hari, Paijo membawa puluhan burung perkutut yang barusan dibelinya di tempat penangkaran di suatu desa. Karena jumlahnya cukup banyak dan perjalanan cukup jauh, maka burung-burung tersebut tidak dimasukkan ke dalam sangkar tetapi dimasukkan ke dalam beberapa besek (kotak dari anyaman bambu) dan kemudian besek-besek tadi dimasukkan dalam keranjang kecil sehingga orang lain tidak tahu bahwa Paijo sedang membawa burung. Setelah menunggu beberapa lama, akhirnya mobil Colt Pickup Angkudes (angkutan pedesaan) yang ditunggunya datang juga. Setelah mobil berhenti, kernet menyuruh Paijo naik. Walaupun mobil Colt Pickup sudah penuh penumpang ibu-ibu yang mau ke pasar, tapi Paijo memutuskan untuk naik juga karena mobil berikutnya baru akan lewat sekitar satu jam lagi itupun belum tentu ada tempat kosong. “Tak apalah, yang penting nyampai”, pikirnya. Akhirnya, Paijo mengangkat keranjangnya hendak dimasukkan ke dalam mobil tapi ibu-ibu sepertinya keberatan karena tempatnya sudah terlalu sempit. Tapi bukan Paijo kalau begitu saja sudah menyerah. Paijo melihat masih ada tempat untuk keranjangnya yaitu di antara kakinya ibu-ibu. Maka dengan sedikit mengiba-iba Paijo minta ijin pada ibu-ibu, begini katanya :
“Ibu-ibu, maaf… tolong buka kakinya bu… supaya saya bisa memasukkan burung saya ke sela-sela kaki ibu…”
Mendengar kata-kata Paijo, kontan saja ibu-ibu dan kernet gaduh. Ada yang ketawa ada yang memaki-maki Paijo karena dianggap pelecehan dan berkata tidak senonoh. Menyadari adanya kesalahpahaman, maka Paijo segera memberi penjelasan.
“Ibu-ibu… tenang… tenang, maksud saya adalah burung perkutut milik saya yang ada dalam besek di keranjang ini lho. Bukan burungnya saya…”
Setelah mendengar penjelasan Paijo, akhirnya mereka hanya tertawa terpingkal-pingkal. Dasar Paijo.

HuMorR_lUwUcHu

BEDA GAJAH DENGAN TIKUS
Andi : “Apa bedanya gajah dengan tikus?”
Dhika : “Kalau gajah besar, kalau tikus kecil!”
Andi: “Kalau itu sih semua orang sudah pada tahu, yang kreatif dong!”
Dhika : “Jawaban yang benar apa dong?”
Andi : “Kalau Lem Tikus ada yang Cap Gajah, tapi nggak ada Lem Gajah yang Cap Tikus.”
Dhika : “Oh iya ya…”

Sabtu, 10 Januari 2009

PoJoK_hUmOr

KERA
iBu: "Kera apa y9 basah?"
aNak: "kera yg lagi mandi."
iBu: "yach salah."
aNak:"trus ap donkz?
ibU:" ya keramas"
aNak: "kera apa yg suka di suatu tempat?
iBu: "kerasan"
aNak: "wah ibu pintar."